Friday, July 6, 2007

Liburan...Maen Catur Yuk!


Papinto Badut :" Bermain catur, bermain strategi dalam menata langkah kehidupan"
Sudah 3 hari ini 2 orang keponakanku dari Bekasi berlibur ke Surabaya, Fiona (13TH) begitu turun dari mobil langsung bilang "Papinto, maen catur yuk!", katanya menantang. "Lho apa kamu udah bisa?" jawabku "ya bisa dong, akukan belajar dari internet!" katanya tangkas. Kamipun bermain catur mengisi liburan kali ini. Permainan pembukaan yang dia ajukan e2-e4, langkah buka formasi Sisilia, sementara aku yang pegang buah hitam membalas dengan pertahanan Reti. Alhasil skore sore itu 1-1, aku sengaja berpikir main-main supaya dianya senang dapet ngalahin aku. Aku suka dan merasa senang sekali ia bisa melangkahkan buah catur meski dalam tahapan langkah pemula. Aku mengenal catur usia 7 tahun, belajar sendiri tanpa guru. Kalo lagi suntuk aku suka maen catur sama tetangga sebelah, itung2 buat bina kerukunan he..he..he..CATUR CATUR CATUR, ya catur inilah permainan asah otak yang akan membawa rakyat Indonesia dapat berfikir strategis kelak, mau megakui kekalahan, mau mengakui bahwa orang lain ternyata lebih kuat darinya. Catur menyuguhkan banyak ilmu kebijakan2 al. mencoba membaca pikiran lawan, bagaimana menghitung untung rugi, berpikir futuristik jauh kedepan, ilmu strategi, ilmu pertimbangan, pertukaran untuk meraih posisi, posisioning, menimbang waktu, kecepatan mengambil keputusan, kekawatiran/antsipasi, daya tahan/kecepatan berpikir/mengambil keputusan dan lain lain. Kekuatan "sayap kiri" dan "sayap kanan" diperlakukan sebagai partner yang saling berinteraksi, berkolaborasi, bersinergi untuk meraih sasaran antara, strategis dan utama, pengorbanan taktis untuk meraih waktu, posisi dan kemenangan babak akhir. Ya...ayo ajarin anak anda bermain catur agar tak selalu larut dalam tayangan tv yang membodohkan. Ya ...ayo ajarain anak2 bermain catur agar bisa merasa dekat satu dengan yang lainnya. SKAK!

Catur Bukan Buat Pemalas

Sekolah boleh aja belum genap sebulan mulai. Tapi, sejumlah SMA di Bandung langsung berpartisipasi dalam gelaran Dynamite Fun Chess Road To School sejak 24 Januari - 3 Februari 2005 ini. Terbilang ada sepuluh sekolah yang terlibat: SMAN 15, SMAN 12, SMA Sumatra 40, SMA YWKA, SMAN 1 Lembang, SMAN 9, SMA Angkasa, SMAN 7, dan SMA Pasundan.

Pak Sugeng, ketua panitia, mengatakan acara serupa sudah digelar di kota-kota besar di Jawa Timur dan Jawa Tengah, seperti Surabaya dan Semarang. Tanggal 7 Februari nanti akan disusul oleh Jakarta. "Rencananya akan ada sepuluh sekolah di Jawa Barat lagi yang akan diundang," katanya. Dari setiap sekolah akan dipilih dua orang terbaik untuk mewakili tiap propinsi untuk bertanding di ajang nasional.

Karena di setiap sekolah digelar sehari, nggak heran kalau acaranya adalah perkenalan dasar. Tapi, perkenalan dasar dalam dunia catur itu nggak lain adalah bertanding. So, ada ajang catur cepat. Catur cepat ini simpelnya tiga langkah langsung skak. Selain itu ada catur simultan melibatkan banyak peserta bersama-sama. Perkenalan ini dipandu pihak Percasi yang ternyata juga tutur bertanding. Hasilnya? Di SMA YWKA, ada siswa kelas II yang berhasil mengalahkan orang Percasi!

Akal & Strategi

Catur mungkin bukan jenis olahraga yang populer di kalangan Belia, apalagi bila dibandingkan dengan sepak bola, basket, atau bilyar. Nah, justru karena alasan itulah event ini digelar.

"Orang beranggapan catur itu olahraga orang pemalas. Padahal akal dan strategi berperan sangat besar dalam catur," jelas Pak Sugeng. Well, kalau mau mahir, mau nggak mau memang harus rajin berlatih. Jauh banget kan dari kesan malas?

Ternyata pesertanya nggak bisa dibilang sedikit, loh. Andi, siswa kelas III IPA 1, contohnya. Dia mulai main catur sejak kelas I SMP. Walaupun nggak berniat mendalami dunia catur secara serius, catur memang hobinya. "Ini pengalaman pertama ikut pertandingan catur. Bagus buat pengalaman," katanya senang walaupun nggak jadi pemenang. "Saingannya banyak dan hebat-hebat," tambahnya.

Sejarah

Selain melatih akal agar mampu berpikir dan bertindak tepat dan cepat, catur punya manfaat lain, loh. Ada yang berpendapat bahwa catur lebih dari sekadar keterampilan, tetapi juga pelajaran sejarah abad pertengahan.

Catur sudah dimainkan sejak lama di Cina, India, dan Persia. Dari mana asal catur sendiri masih jadi perdebatan banyak orang, Cina atau India. Pada abad ke-8 M, orang Moor menyerbu Persia. Mereka belajar catur dari orang Persia. Kemudian orang Moor menyerbu Spanyol dan mengenalkan permainan catur ini. Dari Spanyol, catur menyebar ke seluruh Eropa

Nah, di abad ke-16 catur mulai memperoleh bentuknya seperti yang dikenal sekarang. Orang Eropa menyebut bidak catur sesuai cara dan gaya hidup mereka di abad pertengahan. Katanya sih karena mereka susah memakai istilah Persia. Nggak heran ada nama-nama yang khas abad pertengahan, seperti raja, kuda, benteng, dan lain-lain. Cara melangkahkan bidak-bidak ini menggambarkan porsi kekuasaan setiap posisi dalam sistem kerajaan di abad pertengahan. Canggih, ya.

Dibandingin dengan game-game action RPG yang berlatar belakang medieval age, catur bisa jadi kalah secara visual. Namun, dalam catur ada interaksi langsung dengan lawan (manusia). Dan, sebenarnya catur populer loh. Di komputer dan handphone, nggak sedikit yang menyertakan catur sebagai game bawaan. Tahun 1970-1980-an catur malah jadi suatu cara dari seorang bapak mengetes calon menantu. Kalau ketauan lemotnya, mampus aja!

Nah, mereka yang dulu "dites" ini, sekarang sudah jadi bapak-bapak yang mungkin punya anak cewek cute seumuran Belia. Kalau kamu ngebet mereka hati-hati aja. Jangan-jangan...
Sumber : www.pikiran-rakyat.com

No comments: